Sejarah Kabupaten Batanghari
Kabupaten Batang Hari dengan mottonya “ Serentak Bak Regam” salah satu dari 10 kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi, yang usianya ternyata lebih tua dari provinsi Jambi yang bersemboyan “Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah”, Propinsi Jambi dibentuk pada tahun
1957 dengan Undang-undang Darurat Nomor 19 tahun 1957, bersamaan dengan pembentukan Provinsi Dati I Riau.
Sedangkan Kabupaten Batang Hari dibentuk 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 Nopember 1948 dengan Pusat Pemerintahannya di Kota Jambi, sekarang Kodya Jambi. Tahun 1963 kedudukan pusat pemerintahan daerah ini pindah ke Kenali Asam, 10 Km dari kota Jambi, kemudian tahun 1979 berdasarkan PP. No 12 Tahun 1979 ibukota kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam Ke Muara Bulian 64 Km dari Kota Jambi sampai saat ini.
Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya kabupaten yang berada di Sumatera Bagian Tengah ini berdasarkan UU. No 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batang Hari yang saat itu ibukotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribukota Kuala..Tungkal.
Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batang Hari dengan Ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibukotanya di Sengeti. Kabupaten Batang Hari Terdiri dari 8 Kecamatan. Bumi Serentak Bak Regam Batanghari pada usia ke 63 tahun ini, telah dipimpin oleh putra-putra terbaiknya , yakni
1. Nurdin (1950 – 1952)
2. M. Djamin Datuk Bagindo (1952 – 1953)
3. H. Abdul Manap (1953 – 1954)
4. Maddolangeng (1954 – 1956)
5. R. Sunartio (1956 – 1957)
6. H. Ali Sudin (1957 – 1958)
7. H. Bakri Sulaiman (1958 – 1966)
8. Drs. H. Z Muchtar. DM (1966 – 1968)
9. R. Suhur (1968 – 1979)
10. Drs. Ec. M. Radja’í (Plh) (16-6-1980 s/d 22-9-1980)
11. Drs. H . Hasip Kalimuddin Syam (1980 – 1991)
12. H. M. Saman Chatib, SH (1991 – 2001)
13. H. A. Fattah, SH (2001 – 2006)
14. Ir. Syahirsah, SY (2006 – 2011)
15. H. A. Fattah, SH (2011 s/d sekarang)
Bupati Batanghari yang sudah dua kali dipilih dan di percayakan oleh masyarakat memimpin Kabupaten Batanghari, pada periode yang ke dua ini berpasangan dengan Sdr. Sinwan, SH dengan Visi yang bias disepakati bersama yaitu ‘’Bangun Ekonomi Rakyat Lanjutkan Pembangunan dengan Iman dan Pemerataan menuju BATANGHARI BERLIAN 2016’’. Untuk melaksanakan Visi pembangunan tersebut, ditetapkan Misi 5 pembangunan tahun 2011 – 2016 sebagai berikut :
1) Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menjalankan kebijakan pembangunan ekonomi dengan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan;
2) Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis dan berakhlak mulia yang ditopang oleh kesadaran saling menghormati dan saling mendukung antara ulama dan umaro’’;
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk Sumber Daya Aparatur;
4) Meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah secar proposional, efektif, efesien, akuntabel dan transparan melalui penerapan Reformasi Birokrasi yang berkeasilan;
5) Meningkatkan penggalian potensi Sumber Daya Alam sebagai salah satu sumber daya pembangunan denganprinsip berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.
Sedangkan Kabupaten Batang Hari dibentuk 1 Desember 1948 melalui Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukit Tinggi Nomor 81/Kom/U, tanggal 30 Nopember 1948 dengan Pusat Pemerintahannya di Kota Jambi, sekarang Kodya Jambi. Tahun 1963 kedudukan pusat pemerintahan daerah ini pindah ke Kenali Asam, 10 Km dari kota Jambi, kemudian tahun 1979 berdasarkan PP. No 12 Tahun 1979 ibukota kabupaten yang terkenal kaya akan hasil tambang ini pindah dari Kenali Asam Ke Muara Bulian 64 Km dari Kota Jambi sampai saat ini.
Batang Hari yang ada sekarang mengalami dua kali pemekaran, awalnya kabupaten yang berada di Sumatera Bagian Tengah ini berdasarkan UU. No 7 Tahun 1965 dimekarkan menjadi dua daerah Tingkat II yaitu Kabupaten Batang Hari yang saat itu ibukotanya Kenali Asam dan Kabupaten Tanjung Jabung beribukota Kuala..Tungkal.
Dalam perkembangannya, sejalan dengan era reformasi dan tuntutan Otonomi Daerah, kabupaten yang dibelah sungai Batanghari ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999, kembali dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Batang Hari dengan Ibukota Muara Bulian dan Muaro Jambi ibukotanya di Sengeti. Kabupaten Batang Hari Terdiri dari 8 Kecamatan. Bumi Serentak Bak Regam Batanghari pada usia ke 63 tahun ini, telah dipimpin oleh putra-putra terbaiknya , yakni
1. Nurdin (1950 – 1952)
2. M. Djamin Datuk Bagindo (1952 – 1953)
3. H. Abdul Manap (1953 – 1954)
4. Maddolangeng (1954 – 1956)
5. R. Sunartio (1956 – 1957)
6. H. Ali Sudin (1957 – 1958)
7. H. Bakri Sulaiman (1958 – 1966)
8. Drs. H. Z Muchtar. DM (1966 – 1968)
9. R. Suhur (1968 – 1979)
10. Drs. Ec. M. Radja’í (Plh) (16-6-1980 s/d 22-9-1980)
11. Drs. H . Hasip Kalimuddin Syam (1980 – 1991)
12. H. M. Saman Chatib, SH (1991 – 2001)
13. H. A. Fattah, SH (2001 – 2006)
14. Ir. Syahirsah, SY (2006 – 2011)
15. H. A. Fattah, SH (2011 s/d sekarang)
Bupati Batanghari yang sudah dua kali dipilih dan di percayakan oleh masyarakat memimpin Kabupaten Batanghari, pada periode yang ke dua ini berpasangan dengan Sdr. Sinwan, SH dengan Visi yang bias disepakati bersama yaitu ‘’Bangun Ekonomi Rakyat Lanjutkan Pembangunan dengan Iman dan Pemerataan menuju BATANGHARI BERLIAN 2016’’. Untuk melaksanakan Visi pembangunan tersebut, ditetapkan Misi 5 pembangunan tahun 2011 – 2016 sebagai berikut :
1) Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menjalankan kebijakan pembangunan ekonomi dengan prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan;
2) Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis dan berakhlak mulia yang ditopang oleh kesadaran saling menghormati dan saling mendukung antara ulama dan umaro’’;
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk Sumber Daya Aparatur;
4) Meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah secar proposional, efektif, efesien, akuntabel dan transparan melalui penerapan Reformasi Birokrasi yang berkeasilan;
5) Meningkatkan penggalian potensi Sumber Daya Alam sebagai salah satu sumber daya pembangunan denganprinsip berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.
Yuk kunjungi Pakar SEO Latief Pakpahan Untuk Konsultasi Mengenai SEO!
BalasHapuscek di marih ya optima
BalasHapusbelajar seo fajran rachman
BalasHapus